Jumat, 27 Mei 2016

Story Time Eps. 1: Little Memories

by Nathalia Aurora Rizkia

Hai... Kamu masih mengingatku, kan?
Iya... Aku seorang gadis yang pertama kali bertemu denganmu di Group Chat. Aku adalah gadis tsundere yang tak pernah peka akan perasaanmu.
Aku adalah gadis yang menyukai temanmu, dan aku, yang akhirnya jatuh cinta padamu.
Saat diingat-ingat kembali, kenangan yang paling berharga bagiku adalah saat kamu melantunkun sebuah lagu yang kamu persembahkan untukku. Aku masih ingat dengan detail, saat kamu menyanyikannya. Itu saat hari Senin jam 17:58, kan? Aku mengingatnya. Sangat mengingatnya. Aku pun berkata, “Itu lagu untukku? Maksudku, hanya untukku?”
Lalu kamu menjawab, “Iya... Lagu ini hanya untukmu.”
Saat itu, entah kenapa, aku merasa ada yang berbeda, dan akhirnya aku sadar dan paham bahwa aku sudah jatuh cinta.
“Aku... aku mencintaimu,” ujarku. Kata-kata yang secara refleks aku keluarkan saat itu. Lalu jawabanmu? Seperti sebiah peluru yang menerobos dan melukai hatiku. Kamu berkata, “Aku tidak bisa denganmu. Ini sudah terlambat... Ada yang menyukaiku lebih dulu, dan aku harus menerima yang pertama menyukaiku.”
A-apa katamu? Aku terlambat? Aku... terlambat? Ter-lam-bat? Aku tak henti-hentinya bertanya pada diriku sendiri.
Terkadang, aku bercermin dan berkata “terlambat? Aku terlambat? Kenapa?! Padahal, kamu tidak pernah melakukan sesuatu yang menunjukkan rasa sukamu padaku, lalu kamu menyalahkanku begitu saja?” Dan mulai saat itu, aku selalu mengintrospeksi diriku sendiri. “Kenapa bisa terlambat? Kenapa bisa aku yang dia salahkan? Kenapa? Apa yang aku telah perbuat?” Pertanyaan itu terus menghantuiku.
Setelah itu, hari terus berganti. Hari Minggu. Tanggal 17 Oktober, kamu berkata bahwa kamu akan membuat akun agar kamu bisa bersamaku secara sembunyi-sembunyi. Aku merasa sangat bahagia, serasa ingin berteriak agar orang-orang tahu bahwa aku sangat bahagia. Tapi... setelah itu... setelah semua harapan dan kebahagiaan yang kamu berikan... tanpa sebab, kamu menghilang dariku.
Aku bingung... hampir setiap hari aku menunggumu... Tapi... kamu tidak pernah muncul, sampai suatu hari, kamu muncul kembali dan dengan seenaknya berkata bahwa kita menjadi “teman saja” atau “kakak dan adik saja”. Apa menurutmu itu tidak menyakitkan? Setelah sekian lama aku menunggu, dan akhirnya kamu kembali dan berkata seperti itu?!
Kamu kemanakan perasaanku ini? Kamu buang kah? Kamu hapus kah? Atau apa?! Dan ini membuatku tidak mengerti jalan pikiranmu.
Tapi, kamu harus tahu, bahkan saat kita merubah status kita menjadi adik-kakak sekalipun, aku tidak pernah berhenti mencintaimu. Sampai sekarang pun begitu. Di tahun 2016 ini aku masih mencintaimu. Aku selalu menyelipkan banyak do'a dan harapan untuk bisa terus bersamamu, walau dengan status yang tak jelas.
Dan pada akhirnya, entah karena aku lelah berjuang sendiri atau apa, akhirnya aku bisa terlepas darimu. Aku bisa melepasmu. Aku bisa pergi darimu juga.
Tapi, bukan berarti aku bosan padamu. Hanya saja, mungkin, aku sudah lelah untuk mencoba berada di sisimu.
Terima kasih atas semuanya, atas apapun yang kamu lakukan, atas semua kenangan-kenangan yang telah kamu buat... atas segalanya... dan aku merasa menjadi wanita yang sempurna saat aku bisa berada di sampingmu.
Aku memang mencintaimu, tapi aku tak pernah berjanji untuk mencintaimu selamanya
.
 
END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar